Potensi cuaca ekstrem di Indonesia masih menjadi perhatian utama, khususnya dengan adanya bibit tiga siklon yang berpotensi mempengaruhi kondisi cuaca. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memberikan peringatan kepada masyarakat tentang kemungkinan cuaca ekstrem akibat dari tiga bibit siklon, yaitu 90S, 99S, dan 96P. Siklon-siklon ini diprediksi dapat menyebabkan curah hujan yang ekstrem di berbagai wilayah di Indonesia.
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, mengungkapkan bahwa munculnya bibit siklon tropis 90S, 99S, dan 96P merupakan faktor terbaru yang dapat berkontribusi pada potensi cuaca ekstrem di Indonesia. Selain itu, beberapa fenomena lain seperti pengaruh monsun, La Nina, dan pergerakan MJO juga turut memperkuat kemungkinan cuaca ekstrem di beberapa wilayah di Indonesia.
Penting untuk waspada terutama di wilayah-wilayah seperti Pulau Papua, Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, dan sebagian wilayah Jawa serta Kalimantan. Selain curah hujan ekstrem, diperlukan kewaspadaan terhadap ketinggian gelombang laut, potensi petir, dan angin kencang yang dapat terjadi di beberapa daerah terkena dampak dari bibit siklon tersebut.
Dalam menghadapi potensi cuaca ekstrem, BMKG mendorong masyarakat untuk tetap waspada dan mengikuti perkembangan informasi terkini terkait kondisi cuaca dan peringatan dini yang dikeluarkan. Hal ini penting untuk meminimalkan dampak buruk dari cuaca ekstrem yang dapat merugikan berbagai sektor di Indonesia.
