Kritik Aprilia Terhadap Michelin: Analisis Crash Martin

Massimo Rivola, CEO Aprilia, secara tegas menyatakan bahwa rider Spanyol tersebut tidak bertanggung jawab atas kecelakaan dan RS-GP tidak mengalami masalah teknis. Namun, Rivola menunjuk pemasok ban Michelin dari Prancis sebagai penyebab masalah tersebut. Pihak Michelin menjawab dengan alasan suhu ban yang turun, bukan dari masalah konstruksi ban. Meskipun penjelasan ini tidak sepenuhnya diterima oleh Aprilia, Rivola tetap bersikeras bahwa kecelakaan tersebut disebabkan oleh kondisi ban yang tidak normal.

Piero Taramasso, direktur Michelin, menyebutkan bahwa ban yang digunakan pada saat kecelakaan diproduksi untuk GP Belanda 2024 namun disimpan selama beberapa waktu sebelum dibawa ke tes MotoGP di Malaysia. Taramasso juga menjelaskan bahwa suhu ban Marco Bezzecchi turun secara signifikan, mungkin disebabkan oleh cuaca yang tidak terlalu panas atau masalah pada pemanas ban.

Selain itu, Rivola menekankan pentingnya keselamatan para rider dan menyarankan agar masalah ini ditangani secara bersama-sama oleh semua tim. Ia menyatakan perhatian terhadap jumlah rider yang cedera akibat kecelakaan tersebut. Dalam sebuah pernyataan, Rivola juga menyebutkan bahwa Jorge Martin akan mengambil bagian dalam tes di Thailand setelah pulih dari cedera tangannya, bersama dengan beberapa pembalap lainnya.

Di sisi lain, Aprilia ingin agar masalah ini segera diselesaikan untuk menghindari terulangnya insiden serupa pada masa depan. Meskipun terdapat perbedaan pandangan antara Aprilia dan Michelin, upaya mereka adalah untuk memastikan keberlangsungan keamanan dan kualitas balapan yang lebih baik di MotoGP. Selain itu, beberapa pembalap juga dipastikan akan berpartisipasi dalam tes berikutnya setelah menjalani perawatan medis.

Exit mobile version