Enea Bastianini, pembalap Red Bull KTM Tech 3, menghadapi tantangan selama uji coba tiga hari di Sepang setelah absen dalam tes Barcelona akibat kecelakaan. Dia menyadari bahwa adaptasi dengan gaya mengemudi KTM belum sesuai dengan gaya berkendaranya, terutama dalam mengelola bagian depan motor. Meskipun Pedro Acosta bisa efektif karena gaya agresifnya, Bastianini kesulitan menemukan solusi untuk maju. Meskipun demikian, dia tetap berusaha mencari cara agar bisa bersaing dengan rekan timnya yang lebih berpengalaman, seperti Brad Binder dan Pedro Acosta.
Selama uji coba, Bastianini mencoba sepuluh hal namun hanya dua yang memberikan hasil konkret. Dia menyadari bahwa tidak akan ada solusi instan dan memperkirakan adaptasinya akan memakan waktu lebih lama. Meski terdapat masalah dengan cengkeraman motor pada bagian pinggir yang membuatnya sulit untuk menikung dan mengoptimalkan potensi ban, Bastianini tetap berusaha mencari solusi. Dia bahkan mencoba untuk belajar dari data Acosta guna meningkatkan performa dan kecepatannya.
Menyambut dua hari pengujian sebelum balapan pertama, Bastianini menyadari betapa sulitnya untuk bersaing secara kompetitif. Meskipun demikian, dia tetap berupaya untuk menyesuaikan diri dengan motor dan timnya agar siap untuk balapan. Dengan pengalaman yang belum terlalu banyak, dia mengakui perlunya terus belajar dan adaptasi dengan gaya berkendara KTM. Meskipun sedang menghadapi tantangan, Bastianini tetap bersemangat untuk terus berkembang dan berusaha mengejar ketertinggalannya.