Banjir yang melanda Jakarta, Depok, Tangerang, dan Bekasi disebabkan oleh curah hujan yang sangat deras di Bogor, Jawa Barat. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan bahwa banjir yang membanjiri sejumlah kawasan tersebut adalah banjir kiriman dari Bogor, terutama dari DAS Ciliwung. BMKG juga menyoroti hujan ekstrem yang terjadi di Kota Bogor pada Minggu (2/3) malam, dengan data menunjukkan tingkat intensitas hujan lebih dari 110 mm per hari.
Menurut Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto, curah hujan ekstrem tersebut berpotensi membuat DAS Ciliwung meluap, menyebabkan banjir bandang di beberapa wilayah. Selain itu, banjir yang terjadi di Kota Bekasi juga dipicu oleh hujan deras dan air kiriman dari hulu DAS Ciliwung. Meski BMKG menyatakan bahwa banjir tahun ini masih relatif rendah jika dibandingkan dengan banjir pada tahun 2020, mereka tetap berkoordinasi dengan lembaga terkait untuk mengendalikan potensi hujan dan mendukung pemulihan dampak bencana.
Hal ini juga didukung oleh data sementara dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang mencatat korban terdampak banjir di Jakarta, Bogor, Depok, Bekasi, dan Tangerang. Jumlah korban meliputi warga yang terdampak banjir serta unit rumah yang terendam. BMKG juga memperingatkan bahwa hujan dengan intensitas tinggi masih berpotensi terjadi di Pulau Jawa bagian barat dalam periode tertentu. Oleh karena itu, masyarakat diminta untuk selalu memantau informasi kondisi cuaca secara berkala untuk mengantisipasi dampak dari dinamika atmosfer yang terus berkembang.
