Berita  

Plagiarisme dalam Disertasi Menteri Bahlil: Penjelasan Guru Besar

Isu Plagiarisme Dalam Disertasi Menteri Bahlil: Penjelasan dari Guru Besar

Suatu narasi tentang nilai similarity atau kesamaan dalam disertasi Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia yang mencapai 95% telah menjadi sorotan publik, mengaitkan nama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Menteri Bahlil dituduh melakukan plagiarisme dalam disertasinya.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), plagiarisme adalah mencuri karangan, pendapat, atau ide orang lain dan mengakuinya sebagai karya sendiri. Prof Maila Dinia Husni Rahiem dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menyatakan bahwa disertasinya telah diperiksa melalui turnitin kampus dan menunjukkan similarity sebesar 13%.

Namun, karena dokumen tersebut tetap tersimpan dalam repository turnitin kampus, saat diperiksa lagi, sistem mendeteksi kesamaan 100% karena file tersebut sudah terdaftar dalam database turnitin sebagai dokumen resmi. Turnitin bertujuan untuk mendeteksi kesamaan teks dalam karya tulis yang digunakan oleh peneliti di dalam dan luar negeri.

Prof Dedeh Fardiah dari Universitas Islam Bandung mengamini pernyataan Prof Maila, menjelaskan bahwa tingginya angka turnitin tidak selalu berarti plagiarisme. Contohnya, saat naskah tidak diterbitkan dan dikirim ke jurnal lain, angka turnitin dapat tinggi karena sudah terdata oleh database jurnal sebelumnya. Oleh karena itu, pengecekan menggunakan no repository disarankan agar file tidak tersimpan permanen dan tidak memengaruhi hasil pemeriksaan di masa mendatang.

Setelah dilakukan pemeriksaan resmi, ditemukan bahwa nilai similarity disertasi Menteri Bahlil adalah 13%, yang berada di bawah ambang batas yang diterima untuk disertasi. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada indikasi plagiarisme dalam disertasinya. Kesalahpahaman ini menciptakan situasi yang tidak tepat yang menunjukkan bahwa Menteri Bahlil menjiplak karya mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, namun setelah dijelaskan oleh para ahli, dapat dipahami bahwa kasus ini membutuhkan pemahaman yang lebih mendalam.

Source link

Exit mobile version