Pada Rabu, 19 Maret 2025, Bareskrim Polri bersama Polda Metro Jaya melakukan pengecekan Tempat Kejadian Perkara (TKP) terkait kasus dugaan teror yang melibatkan pengiriman kepala babi ke Gedung Tempo. Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Polisi Trunoyudo Wisnu Andiko menyatakan bahwa penyidikan dilakukan sebagai respons terhadap laporan resmi terkait ancaman kekerasan dan upaya penghalang-halangan terhadap kerja jurnalistik. Proses pengecekan TKP yang dilakukan oleh penyidik mencakup kunjungan ke lokasi kejadian, koordinasi, dan pendataan saksi-saksi yang berada di sekitar tempat kejadian. Trunoyudo juga menegaskan bahwa Polri telah mengambil langkah awal dalam penyelidikan dengan tujuan mengumpulkan informasi penting dan memeriksa rekaman CCTV di Pos Satuan Pengamanan Gedung Tempo.
Penyidik masih terus mengumpulkan bahan keterangan untuk menghadapi proses selanjutnya. Langkah yang akan diambil melibatkan klarifikasi terhadap saksi serta pemenuhan persyaratan administratif untuk penyelidikan lanjutan. Bahkan, penyidikan masih berlanjut setelah Kantor Redaksi Tempo menerima kiriman paket kedua berupa kotak berisi bangkai tikus pada Sabtu, 22 Maret 2025. Sebelumnya, pada 19 Maret 2025, Tempo juga menerima paket berisi kepala babi tanpa telinga dan saat ini proses penyelidikan masih berjalan. Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi, mengonfirmasi komitmen pemerintah dalam menjamin kebebasan pers di Indonesia sebagai tanggapan terhadap teror yang terjadi di Kantor Tempo.
