Heru Hanindyo, hakim nonaktif PN Surabaya, memberikan klarifikasi tentang uang yang disita saat penggeledahan terkait kasus suap vonis bebas Gregorius Ronald Tannur. Heru menjelaskan bahwa uang tersebut berasal dari perjalanan dinas dan urusan pribadi, bukan dari suap seperti yang dituduhkan. Uang dalam berbagai mata uang asing yang ditemukan adalah dana pribadi dari dinas luar negeri dan titipan keluarganya, seperti USD 2.200 dari perjalanan dinas dan 100 ribu yen Jepang untuk keperluan pribadi. Selain itu, terdapat 9.100 dolar Singapura yang dititipkan kakaknya untuk membeli tas premium di luar negeri, namun uang tersebut belum digunakan karena tidak menemukan toko yang diinginkan. Heru juga mengakui kebiasaannya menyimpan uang tunai dalam tas dan koper pribadinya untuk kebutuhan sehari-hari, dengan pecahan uang yang terpisah di 4 tas miliknya. Meskipun terdapat sorotan kasus suap dan gratifikasi, penyidik Kejaksaan Agung terus mengkaji aliran uang dalam kasus ini untuk memastikan keabsahan sumber uang dan keterkaitannya dengan dugaan suap dalam kasus vonis bebas Ronald Tannur. Kabar ini muncul di tengah sidang kasus dugaan suap yang melibatkan tiga hakim nonaktif PN Surabaya, yang didakwa menerima suap sebesar Rp4,67 miliar dan gratifikasi dalam berbagai mata uang asing._UP8I9PAFNFgiSyiYIAX1G2CoOVBVDUDVJmlB4rwbgCEGf6yVzMKa6FUXbzBItvOLnbal4T:316aw10DZ_heEJ-A3-Aw7ZYIUP8rs8EiimRzZUnr00mUItjNOulg6wzUCN4Jx98mTJIyIZVfGIESxN9OmZHRNIumiJNEiY0J7MwxHw7k3CIFQriQndYdfPZUJ9YOPH0NCbw9II0xJNC3zmQiJ9zGA40wyQwNK_fD8wwWP0Nnr__F792VPIVD8ZKPIXMkfJ7EYBOg8wJGwMK8ZMWG8KwdMF8xxFQ8M:MWK8mMW992MwHwf0K9-M8NffF9RVM8FFvf8EgKVIy3KwMWF0fEi339Iw9IxgxiZ0bHF9EiZI8GyFZKmvZ:JvJ9nM9-dZNj-RU-7vdIeuyB1PrUYPDNZgkJzRMwFgkPgRf1AfRfvj9nFGv82uGmiiuMZWZnNi1FJEiM9IKJzueZmnZZnjaVPvniRVgRvnxKFZmezyRYE9Z12zx9i3pJNEhPRYEnzJ3-M_GZZvuiYnxPuPJnOFyfREzYEz8zEYRIY7Af0WmiP9j-Zv9BZ3-CzJ1JE3gFvzZymFgGyFJzZxR8KJMFzE9uKyEj86JmKMitfGKFvMmmvKmjnZEHKzycJ8Yzgd:
Source link
