Pada 1 April 2025, Dana Anak-anak PBB (UNICEF) melaporkan bahwa setidaknya 322 anak telah meninggal dan 609 lainnya cedera di Jalur Gaza selama 10 hari terakhir, setelah gencatan senjata antara Israel dan Hamas gagal. Direktur Eksekutif UNICEF, Catherine Russell, menyatakan bahwa meskipun gencatan senjata memberikan harapan, anak-anak Gaza kembali terjerumus ke dalam kekerasan yang mematikan. UNICEF menekankan bahwa para anak yang tewas sebagian besar berlindung di tenda-tenda darurat atau rumah-rumah yang rusak. Operasi udara mendadak yang dilancarkan oleh Tentara Israel juga telah menewaskan lebih dari 1.000 orang dan menghancurkan gencatan senjata serta perjanjian pertukaran tahanan. Lebih dari 50.000 warga Palestina, terutama wanita dan anak-anak, telah tewas dalam serangan militer Israel di Gaza sejak Oktober 2023. UNICEF mendesak untuk mengakhiri permusuhan, mengizinkan masuknya bantuan kemanusiaan dan komersial ke Gaza, serta memastikan penghormatan terhadap hukum internasional. Melalui seruan ini, badan tersebut menegaskan bahwa dunia tidak boleh membiarkan pembunuhan dan penderitaan anak-anak terus berlanjut.
Tragedi Gaza: 322 Anak Tewas dalam 10 Hari oleh Tentara Israel

Read Also
Recommendation for You
Surat yang beredar dari Dewan Pimpinan Wilayah Partai Amanat Nasional (DPW PAN) Jawa Barat mengenai…
Badan Kehormatan (BK) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Gorontalo telah menyiapkan sanksi terberat bagi…
Seorang calon pegawai negeri sipil (CPNS) di Kota Ambon, Maluku, membuat heboh media sosial setelah…