Kanselir Jerman, Olaf Scholz, mengecam keras keputusan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, untuk memberlakukan tarif impor sebagai serangan terhadap tatanan niaga internasional yang sudah mapan. Scholz menilai keputusan tarif tersebut sebagai fundamental salah, yang dianggapnya menjadi ancaman terhadap tatanan perdagangan yang telah membawa kemakmuran di seluruh dunia. Menurutnya, sistem perdagangan internasional yang didasarkan pada pasar bebas dan pengurangan hambatan perdagangan merupakan kontribusi pemerintah AS sebelumnya.
Scholz juga memperingatkan bahwa tarif baru yang diumumkan oleh pemerintahan Trump akan berdampak negatif bagi Eropa, Amerika Serikat, dan dunia secara keseluruhan. Ia menegaskan bahwa ekonomi global secara umum akan menderita akibat keputusan tersebut, baik bagi pelaku usaha maupun konsumen di seluruh dunia. Pemerintahan AS dianggap berada pada jalur yang berpotensi merugikan semua pihak.
Menyikapi langkah Trump yang memberlakukan tarif terhadap puluhan negara dan kawasan ekonomi, termasuk Uni Eropa, Scholz menekankan bahwa keputusan ini tidak akan berdampak positif bagi siapa pun. Dengan pemberlakuan tarif baru ini, impor dari negara-negara Uni Eropa akan dikenakan tarif sebesar 20 persen, sementara produk dari negara lain masuk AS akan dikenakan tarif minimal 10 persen.
Sebagai informasi, Scholz akan segera mengalihkan jabatannya kepada pemimpin pemerintahan berikutnya menyusul pemilu federal Jerman pada bulan Februari lalu. Keputusan Presiden Donald Trump dalam memberlakukan tarif impor ini terus menuai kritik dan perdebatan dari berbagai pihak, baik dalam negeri maupun internasional.
