Pada Rabu, 23 April 2025, berita tragis datang dari Kashmir ketika sekelompok militan menembaki sekelompok wisatawan di destinasi wisata populer. Akibat serangan tersebut, sedikitnya 26 wisatawan tewas dan sepuluh lainnya mengalami luka-luka, dengan mayoritas korban berasal dari India. Bahkan, dua warga negara asing juga dilaporkan menjadi korban.
Kejadian tragis ini terjadi di Lembah Baisaran, di Pahalgam, sebuah kota wisata terkenal di Kashmir. Pejabat setempat menggambarkan serangan ini sebagai yang paling mematikan terhadap warga sipil dalam beberapa tahun terakhir. Sebuah video yang beredar di media sosial menunjukkan wisatawan terluka berbaring di tanah dengan kerabat mereka berteriak meminta pertolongan.
Tindakan teror ini menyebabkan kepanikan di antara para wisatawan. Beberapa di antara mereka terluka parah dan harus dievakuasi menggunakan layanan helikopter karena sulitnya akses jalan di daerah tersebut. Para saksi mata menggambarkan momen mengerikan ketika para penyerang bersenjata muncul dari hutan dan menyerang para wisatawan tanpa belas kasihan.
Reaksi terhadap serangan brutal ini sangat kuat, baik dari dalam maupun luar India. Perdana Menteri India, Narendra Modi, mengecam tindakan keji tersebut dan berjanji untuk mengadili para pelaku. Presiden AS saat itu, Donald Trump, juga memberikan dukungan kepada India dalam menghadapi terorisme.
Serangan ini juga menyulut protes di berbagai wilayah Kashmir yang dikelola oleh India, dengan beberapa pihak menyalahkan Pakistan atas kejadian tragis ini. Kelompok militan yang menyebut diri mereka sebagai “Perlawanan Kashmir” mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut sebagai bentuk protes terhadap pemukiman India yang mereka anggap merugikan demografis wilayah tersebut.
Kekerasan di Kashmir, wilayah sengketa antara India dan Pakistan, telah berlangsung bertahun-tahun dan menelan banyak korban jiwa. Meskipun demikian, upaya perdamaian dan rekonsiliasi terus dilakukan untuk mengakhiri konflik tersebut. Serangan ini menjadi pengingat akan situasi yang masih rawan di Kashmir dan perlunya langkah lebih lanjut untuk mencapai perdamaian di wilayah tersebut.