Sebuah tragedi menimpa seorang mahasiswa bernama Kenzha Erza Walewangko (22) di Universitas Kristen Indonesia (UKI) yang tewas di area kampus pada Selasa (4/3). Ayahnya, Happy Walewangko, mengungkapkan bahwa anaknya diduga dipukul hingga terjatuh bersama pagar besi oleh mahasiswa lain yang bernama Thomas, Gery, dan Delon. Hal ini terungkap dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi III DPR RI Jakarta pada Rabu.
Happy merasa ada kejanggalan dalam penanganan kasus kematian anaknya oleh Polres Metro Jakarta Timur. Polisi awalnya melaporkan adanya pengeroyokan atau penganiayaan, namun laporan tersebut berubah menjadi peristiwa kecelakaan akibat minuman keras. Hal ini menimbulkan ketidakpuasan dan temuan kejanggalan oleh keluarga Kenzha.
Awalnya, sekelompok mahasiswa termasuk Kenzha berkumpul di area payung kampus UKI dengan mengonsumsi minuman beralkohol sekitar pukul 16.30 WIB. Keributan mulai terjadi sekitar pukul 18.30 WIB ketika Kenzha dalam keadaan mabuk dan mulai berteriak-teriak, memicu perhatian petugas keamanan kampus dan mahasiswa lain. Setelah itu, teman-temannya mencoba membawa Kenzha keluar dari area kampus untuk menghindari keributan.
Happy juga membantah dugaan bahwa kepala Kenzha membentur baut di dalam got seperti yang disebutkan polisi. Pasca-insiden, Kenzha kemudian dibawa ke IGD RS UKI dalam keadaan kritis dan dinyatakan meninggal dunia pada pukul 21.30 WIB. Selain itu, Happy juga menyoroti pelanggaran di UKI terkait ketidaksterilan kawasan kampus dari minuman beralkohol, serta pelanggaran norma etika sosial.
Dr. Forensik RS Polri Arfiani Ika Kusumawati menyatakan bahwa dalam pemeriksaan ditemukan adanya alkohol dalam dosis tinggi di tubuh Kenzha. Meski alkohol tidak menyebabkan kematian secara langsung, dosis tinggi alkohol berkontribusi pada peningkatan risiko kematian. Seluruh kejadian ini menunjukkan bahwa ada kompleksitas dan detail penting dalam kasus ini yang perlu diungkap lebih lanjut.