5 Alasan Bobot Mobil F1 Saat Ini Sangat Berat

75 tahun yang lalu, Giuseppe Farina memenangi kejuaraan dunia pertama di Silverstone dengan Alfa Romeo 158 beratnya berkisar antara 650 hingga 700 kg. Pada tahun 1961, F1 memiliki bobot minimum 450 kg, namun saat ini beratnya mencapai 800 kg. Hal ini menunjukkan evolusi signifikan dalam ilmu pengetahuan selama tiga perempat abad. Bobot mobil telah meningkat sebanyak 205 kg dalam tiga dekade terakhir, sebagian besar karena penggunaan powertrain hibrida. Seiring dengan itu, kebutuhan akan fitur keselamatan juga menyebabkan tambahan berat sekitar 50 kg.

Meskipun bobot unit tenaga hibrida sudah mencapai 151 kg, masih ada elemen lain seperti turbocharging dan sistem pendingin yang tidak termasuk dalam angka tersebut. Faktanya, sistem pendingin saat ini jauh lebih kompleks dibandingkan dengan radiator sederhana pada mesin tahun 1990-an. Selain itu, fitur keselamatan seperti halo dan struktur benturan samping juga menambah bobot sekitar 50 kg lagi. Perubahan desain untuk meningkatkan performa juga berkontribusi pada kenaikan bobot, seperti penambahan lebar roda dan perlengkapan aerodinamis yang rumit.

Namun, ada kesempatan untuk mengurangi bobot mobil, misalnya dengan mengurangi kompleksitas aerodinamis dan mekanis. Pandangan filosofis yang menarik adalah mengapa mobil saat ini menjadi begitu rumit, dimana hal ini sebagian besar disebabkan oleh kemampuan simulasi yang semakin maju. Para insinyur F1 sedang mempertimbangkan pengurangan 30 kg untuk aturan baru yang direncanakan pada 2026, namun hal ini mengharuskan pengorbanan beberapa fitur performa yang sudah diidamkan sebelumnya. Maka, tirai pun terbentang dalam pertarungan untuk menemukan keseimbangan antara kinerja dan bobot ideal dalam balapan F1.

Source link

Exit mobile version