Tamansari, kompleks bersejarah yang merupakan bagian dari warisan budaya Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, terus mengundang minat wisatawan baik dari dalam negeri maupun mancanegara. Selain nilai sejarahnya, Tamansari juga kaya akan filosofi, arsitektur, dan budaya Jawa. Di tahun 2025, pengelola Tamansari menetapkan harga tiket masuk yang berbeda untuk wisatawan domestik dan mancanegara, sehingga semua kalangan dapat menikmati pengalaman wisata di sana.
Untuk wisatawan domestik, harga tiket masuk Tamansari untuk dewasa (usia 13 tahun ke atas) adalah Rp15.000 dan anak-anak (usia 2-12 tahun) seharga Rp10.000. Sedangkan untuk wisatawan mancanegara, harga tiket masuk adalah Rp25.000 untuk dewasa dan Rp20.000 untuk anak-anak. Anak usia 0-2 tahun dapat masuk secara gratis. Pengunjung diharapkan datang pada pagi atau siang hari untuk mendapatkan pengalaman terbaik menjelajahi kompleks Tamansari yang luas.
Dibangun pada tahun 1758 M, Tamansari merupakan kompleks taman, rekreasi, pesanggrahan, dan benteng pertahanan yang merupakan bagian dari Keraton Yogyakarta. Kompleks ini menggabungkan arsitektur Jawa, Eropa, Hindu, dan Tiongkok, dengan struktur ikonik seperti Sumur Gumuling, Pulau Kenanga, kolam pemandian, lorong bawah tanah, dan kanal air yang terhubung langsung ke keraton. Tamansari saat ini tidak hanya menjadi tempat wisata sejarah, tetapi juga kawasan edukatif dan budaya di mana pengunjung dapat belajar tentang seni dan busana tradisional.
Menyusuri kemegahan arsitektur dan kekayaan sejarah Tamansari, pengunjung juga dapat menemukan nilai spiritual dan keindahan yang memperkaya jiwa dan pengetahuan. Sebagai destinasi wisata di Yogyakarta yang memiliki banyak cerita masa lalu, Tamansari tetap menjadi saksi kejayaan dan semangat pelestarian budaya yang dijaga oleh masyarakat setempat. Dengan kombinasi keindahan, sejarah, dan nilai budaya, Tamansari menjadi destinasi wisata yang tidak hanya memanjakan mata, tetapi juga memperkaya pengalaman spiritual dan pengetahuan pengunjung.
