Pernyataan Menlu Iran soal Senjata Nuklir dan Ketegangan Global
Di tengah ketegangan global pasca-perang 12 hari Iran-Israel, dan melibatkan Amerika Serikat, muncul pernyataan mengejutkan dari Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi. Ia menegaskan bahwa senjata nuklir tidak hanya tidak manusiawi, tapi juga haram secara agama, yang justru dapat melemahkan posisi strategis Iran di mata dunia. Araghchi juga mengakui bahwa tidak semua pihak di dalam Iran sepakat dengan sikap anti-nuklir yang dipegangnya.
Pernyataan tersebut menjadi sorotan di tengah pembicaraan nuklir Iran-AS. Araghchi mengungkapkan bahwa Teheran belum memutuskan apakah akan kembali duduk di meja perundingan dengan Washington, terutama setelah AS ikut memperkeruh konflik Iran-Israel. Ketegangan mencapai puncaknya sejak 13 Juni, saat Israel menuduh Iran menjalankan program senjata nuklir rahasia. Selama 12 hari penuh, konflik bersenjata meletus antara kedua negara, dengan AS ikut campur tangan dengan serangan ke tiga fasilitas nuklir Iran.
Iran membalas dengan serangan rudal ke pangkalan militer AS di Qatar, menunjukkan bahwa Teheran tak gentar menghadapi kekuatan adidaya. Meskipun akhirnya AS, Iran, dan Israel sepakat gencatan senjata, Presiden AS Donald Trump memperingatkan kedua belah pihak agar tidak melanggar kesepakatan tersebut. Sebuah tanda ketegangan yang masih menggantung di udara.