LSI Denny JA baru-baru ini merilis hasil survei terkait tingkat kepercayaan publik terhadap Kejaksaan Agung (Kejagung), yang menunjukkan bahwa Kejagung saat ini dianggap sebagai lembaga penegak hukum yang paling dipercaya. Kepercayaan ini mengalahkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Polri, dengan dukungan penuh dari pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Survei yang dilakukan oleh LSI Denny JA pada bulan Juni 2025 menunjukkan bahwa tingkat kepercayaan publik terhadap Kejagung mencapai 61%, unggul dari KPK (60%) dan Polri (54,3%).
Menurut LSI Denny JA, peningkatan kepercayaan ini menandai titik balik dalam upaya penegakan hukum dan mencerminkan harapan masyarakat akan keberanian dan integritas lembaga hukum. Beberapa kasus besar yang ditangani oleh Kejagung, seperti kasus korupsi proyek BTS Kominfo dan kasus Duta Palma, juga menjadi sorotan. Survei ini juga menyoroti era baru dalam penegakan hukum, yang dikenal sebagai “No Viral, No Justice”, di mana tekanan publik melalui media sosial memainkan peran penting dalam mendorong aparat hukum untuk bertindak. LSI Denny JA menegaskan pentingnya penegakan hukum berdasarkan substansi keadilan, bukan sekadar respons terhadap isu-isu viral.
Dalam konteks ini, Kejagung dianggap sebagai figur baru dalam narasi keadilan bangsa, meskipun tidak tanpa cela. Namun, keberanian yang ditunjukkan oleh Kejagung telah berhasil membangkitkan harapan baru dalam masyarakat. Kesimpulannya, survei LSI Denny JA menunjukkan bahwa Kejagung saat ini dianggap sebagai lembaga penegak hukum yang paling dipercaya oleh masyarakat Indonesia.
