Analisis Risiko Potensial Jika Verstappen Tinggalkan Red Bull

Guenther Steiner, mantan prinsipal Haas Formula 1, menilai bahwa Max Verstappen, juara empat kali, kemungkinan besar akan tetap berada di Red Bull hingga 2026 karena kepindahannya dianggap sangat berisiko. Spekulasi tentang masa depan Verstappen dengan Red Bull semakin memanas setelah Toto Wolff dari Mercedes mengonfirmasi adanya percakapan dengan Verstappen terkait potensi kontrak di masa depan. Meskipun Wolff menyatakan peluang Verstappen bergabung dengan Mercedes pada tahun 2026 sangat kecil, kontrak George Russell dan Andrea Kimi Antonelli dengan Mercedes masih belum terkonfirmasi.

Tidak hanya itu, Red Bull baru-baru ini mengumumkan pemecatan Christian Horner sebagai kepala tim dan CEO-nya, menambah kekhawatiran terkait stabilitas tim. Steiner yakin Verstappen pasti akan bertahan di Red Bull setidaknya sampai 2026 dan bahwa kemungkinan pindah sekarang akan berisiko besar. Dengan adanya perubahan regulasi yang akan terjadi pada 2026, performa tim-tim menjadi sulit diprediksi.

Steiner juga mengungkapkan bahwa Verstappen memiliki klausul dalam kontraknya yang memungkinkannya untuk pindah jika situasinya tidak membaik tahun depan. Namun, ia menekankan bahwa tim terbaik selalu menginginkan pembalap terbaik, dan sebaliknya, sehingga Verstappen memiliki peluang besar untuk tetap bersama Red Bull. Dengan Red Bull Powertrains yang baru dikembangkan setelah pemisahan dengan Honda, tahun 2026 menjadi momen penting bagi Verstappen untuk mempertimbangkan masa depannya.

Steiner berpendapat bahwa Verstappen sebaiknya menunggu dan melihat perkembangan situasi sebelum membuat keputusan besar terkait karirnya. Pindah tim sekarang dianggap berisiko karena tidak ada jaminan kontrak jangka panjang. Sehingga, Verstappen lebih baik tetap berada di posisinya saat ini dan menilai opsi-opsi yang tersedia di masa mendatang, sesuai dengan kesempatan yang ada.

Source link

Exit mobile version