Dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional (HAN) 2025, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) serta Asosiasi Perusahaan Produk Bernutrisi untuk Ibu dan Anak (APPNIA) menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dan peran keluarga dalam membentuk generasi hebat menuju Indonesia Emas 2045. Menteri PPPA, Arifah Choiri Fauzi, menyoroti tantangan dalam pengasuhan anak di keluarga, seperti pemahaman yang rendah tentang perkembangan anak dan ancaman lingkungan negatif. Dalam acara Anak Hebat, Indonesia Kuat Menuju Indonesia Emas 2045, Arifah menegaskan bahwa membentuk anak hebat memerlukan kerja sama dari seluruh elemen masyarakat. Selain merayakan, kegiatan tersebut juga menjadi ajang edukatif dan simbolis dalam memenuhi hak-hak anak.
Pentingnya pemenuhan gizi anak juga ditekankan, di mana APPNIA berkomitmen mendukung akses nutrisi sejak dini, terutama dalam 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). APPNIA menekankan dukungan pada ASI eksklusif dan makanan pendamping sesuai standar gizi. Seluruh praktik industri mengikuti panduan ketat dari WHO, Kemenkes, dan BPOM. Kegiatan yang digagas oleh Kementerian PPPA fokus pada bermain permainan tradisional, menyanyikan lagu daerah dan nasional, serta mendengarkan dongeng tentang pahlawan lokal. Tujuannya adalah agar anak-anak merasakan hari istimewa ini sebagai momen belajar dan bermain bersama di mana pun mereka berada. Puncak Hari Anak Nasional 2025 akan diselenggarakan di Kabupaten Indragiri Hulu, Riau, pada 23 Juli mendatang. Perayaan tersebut bersifat desentralistik, dengan ribuan kegiatan yang diadakan secara serentak di sekolah-sekolah dan komunitas lokal.