Pengaruh Tiongkok di Asia Selatan semakin mengguncang keseimbangan kekuatan di kawasan tersebut. India, yang sebelumnya dominan, kini dihadapkan pada ujian besar dalam mempertahankan peran strategisnya. China, selama dua dekade terakhir, telah memperkuat kehadirannya di Asia Selatan melalui investasi infrastruktur, diplomasi utang, kemitraan militer, dan manuver diplomatik. Dari Pakistan hingga Bangladesh, China telah menjadi bagian penting dari perhitungan strategis banyak negara tetangga India.
Strategi China berfokus pada diplomasi ekonomi berbasis ketergantungan, terutama melalui proyek Belt and Road Initiative (BRI). Dengan pinjaman dan bantuan ekonomi yang menarik, China berhasil menjadikan negara-negara penerima utang yang ketergantungan padanya dalam jangka panjang. Hal ini terlihat jelas di Pakistan, di mana lebih dari 80% senjata yang diimpor berasal dari China, dan Pakistan memiliki utang sekitar $28 miliar kepada China.
Bangladesh juga mengalami peningkatan utang kepada China, dengan potensi konsekuensi yang serius untuk ekonomi dan kebijakan negara tersebut. Tiongkok telah berhasil menjalin aliansi militer dan diplomatis yang bertujuan untuk melawan dominasi India di kawasan tersebut. Dengan persaingan yang semakin ketat antara India dan China, India dituntut untuk merespons secara strategis, meningkatkan keterlibatan regional, dan menjaga kedaulatannya di tengah pengaruh China yang semakin meluas di Asia Selatan.