Berita  

KLB Campak di Sumenep: 17 Kematian Anak, 2.105 Terinfeksi

Wabah campak yang melanda Kabupaten Sumenep, Madura, telah menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat, terutama karena mayoritas korban adalah anak-anak. Jumlah penderita suspek terus meningkat hingga mencapai angka 2.105 kasus, dengan 17 kematian tercatat. Pemerintah daerah segera merespons kejadian ini dengan langkah-langkah darurat, termasuk vaksinasi massal anak-anak setiap hari. Langkah ini dilakukan di sekolah dan posyandu yang tersebar di 26 puskesmas.

Program “Grebek Vaksin” yang dicanangkan Pemerintah Kabupaten Sumenep bertujuan untuk memvaksinasi 74 ribu anak dalam waktu dua pekan, terutama anak usia 9 bulan hingga 7 tahun. Wakil Bupati Sumenep, Imam Hasyim, menekankan pentingnya imunisasi bagi anak-anak sebagai upaya pencegahan penyakit daripada pengobatan. Dia mengajak orang tua untuk tidak menunda imunisasi dan memastikan anak-anak mendapatkan perlindungan yang cukup.

Kepala Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (Dinkes-P2KB) Kabupaten Sumenep, Ellya Fardasah, turut mengatakan bahwa penanganan KLB campak di Sumenep melibatkan berbagai sektor, termasuk tokoh masyarakat dan agama. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya imunisasi campak. Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, juga memberikan instruksi untuk melibatkan lintas sektor dalam penanganan kasus ini.

Dengan demikian, upaya pencegahan dan penanganan kasus campak di Sumenep terus ditingkatkan untuk memastikan keselamatan dan kesehatan masyarakat. Jumlah kasus yang terus bertambah menjadi perhatian serius bagi pemerintah dan seluruh pihak terkait. Penanganan yang efektif dan tepat sasaran diharapkan dapat mengendalikan penyebaran wabah dan melindungi anak-anak dari risiko yang lebih besar.

Source link