Berita  

Kisah Kontroversial: Polisi Disandera, Menkeu Ditelanjangi, Istri PM Tewas

Gelombang protes besar di Nepal saat ini mencapai titik tergelap dalam sejarah politik negara tersebut. Demonstrasi yang dipimpin oleh Generasi Z berhasil menggulingkan Presiden Ram Chandra Paudel dan Perdana Menteri KP Sharma Oli. Aksi protes ini dipicu oleh kemarahan publik terhadap rezim korup, pemblokiran media sosial, korupsi, krisis ekonomi, dan pengangguran. Massa yang marah berhasil menduduki Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Nepal dan membakarnya habis.

Dalam video yang viral di media sosial, terlihat beberapa anggota polisi Nepal berjalan dengan tangan di kepala setelah ditawan oleh warga. Beberapa polisi bahkan memilih untuk bergabung dengan massa setelah dilucuti. Demonstrasi ini juga menentang pelarangan media sosial oleh pemerintah Nepal.

Kerusuhan tidak hanya terbatas pada gedung pemerintahan, tapi juga menjalar ke rumah Perdana Menteri dan kediaman pejabat tinggi lainnya. Menteri Keuangan Bishnu Prasad Paudel bahkan menjadi target amukan rakyat, dengan beberapa di antaranya mengejarnya hingga menyebabkan Paudel terjatuh dan akhirnya tertangkap. Tidak hanya itu, Menteri Luar Negeri Nepal, Arzu Rana Deuba, juga menjadi korban serangan demonstran.

Selain itu, kerusuhan di Nepal juga menyebabkan kematian sejumlah orang, dengan luka-luka lebih dari 300 orang. Protes yang diprakarsai oleh Generasi Z menuai dukungan meluas dari masyarakat, yang muak dengan korupsi, gaya hidup mewah pejabat, dan krisis ekonomi. Banyak slogan dan tagar yang digunakan sebagai simbol perlawanan terhadap para pejabat yang dianggap hidup mewah di tengah penderitaan rakyat.

Meskipun Presiden Nepal sempat menyerukan dialog dan aparat keamanan mengeluarkan pernyataan untuk menahan diri, kerusuhan ini tetap menjadi salah satu yang terburuk sejak tahun 2006. Akses media sosial yang sempat diblokir oleh pemerintah malah memperbesar aksi protes yang dipicu generasi muda Nepal. Seperti #NepoKid dan #PoliticiansNepoBabyNepal yang menjadi tagar populer di media sosial selama peristiwa ini berlangsung.

Source link