Di Gaza, sekitar 14.000 bayi berisiko meninggal dalam waktu 48 jam jika bantuan tidak segera diterima. Informasi tersebut disampaikan oleh Kepala Kemanusiaan PBB, Tom Fletcher. Meskipun Israel menjanjikan bahwa bantuan dasar akan dikirim ke Gaza, kenyataannya hanya lima truk yang berhasil masuk, dua di antaranya membawa kain kafan untuk korban tewas akibat serangan Israel.
Adanya tiga truk lainnya yang tertahan oleh pasukan pendudukan juga menunjukkan bahwa bantuan yang diterima masih jauh dari mencukupi. Sejak 2 Maret, Gaza tidak menerima bantuan apa pun hingga saat ini. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan bahwa ton makanan terus terblokir di perbatasan Gaza oleh Israel. Bahkan, ribuan warga Palestina hanya makan sekali setiap dua atau tiga hari akibat blokade yang cukup parah.
Pernyataan Direktur Jenderal WHO ini juga didukung oleh Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) yang menyebutkan bahwa lebih dari 66.000 anak di Gaza menderita kekurangan gizi parah. PBB menyarankan bahwa setidaknya 500 truk bantuan perlu dikirim ke Gaza setiap harinya agar kebutuhan dasar penduduk dapat terpenuhi. Situasi krisis kemanusiaan di Gaza semakin memburuk akibat blokade yang telah berlangsung selama 80 hari.