KPK Telusuri Dugaan Suap Bupati Kolaka Timur yang Diduga Mengalir ke Partai Politik
KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) akan menyelidiki aliran dana dugaan korupsi terkait pembangunan rumah sakit umum daerah di Kolaka Timur, Sulawesi Tenggara yang melibatkan Bupati Kolaka Timur, Abdul Azis (ABZ). Asep Guntur Rahayu, Pelaksana Tugas Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK, mengungkapkan bahwa pihaknya sedang memeriksa keberadaan aliran dana tersebut, termasuk kemungkinan aliran dana ke partai politik.
Dalam kasus ini, lima orang telah ditetapkan sebagai tersangka, termasuk Abdul Azis, penanggung jawab Kementerian Kesehatan untuk pembangunan RSUD Andi Lukman Hakim (ALH), pejabat pembuat komitmen proyek pembangunan RSUD di Kolaka Timur Ageng Dermanto (AGD), serta dua pegawai PT Pilar Cerdas Putra atas nama Deddy Karnady (DK) dan Arif Rahman (AR). Deddy Karnady dan Arif Rahman diduga sebagai pemberi suap, sementara Abdul Azis, Andi Lukman Hakim, dan Ageng Dermanto diduga sebagai penerima suap.
KPK juga akan menginvestigasi aliran dana yang terlibat dalam pembelian aset, termasuk properti, yang melibatkan Abdul Azis. Kasus dugaan korupsi ini terkait dengan peningkatan fasilitas RSUD di Kolaka Timur, yang merupakan bagian dari program Kementerian Kesehatan untuk meningkatkan kualitas RSUD menggunakan dana alokasi khusus (DAK). Semua tersangka telah ditahan untuk proses lebih lanjut.
