Jet tempur merupakan salah satu aspek penting dalam dunia pertahanan modern. Tidak hanya mengandalkan kecepatan tinggi, namun juga kemampuan untuk mengelabui radar, menghindari rudal, dan bertahan di tengah pertempuran udara yang intens. Kombinasi teknologi siluman, sensor mutakhir, dan sistem peperangan elektronik membuat beberapa jet tempur menjadi nyaris tidak terlacak dan sulit dijatuhkan. WIONews melaporkan lima jet tempur terbaik yang dikenal sebagai “hantu” di langit karena kecepatan, kelincahan, dan keefektifannya dalam pertempuran udara.
Salah satunya adalah Eurofighter Typhoon, sebuah pesawat yang lahir dari kerjasama industri pertahanan Eropa. Jet tempur ini terkenal dengan kelincahan luar biasa, kecepatan tinggi, dan radar mutakhirnya. Royal Air Force mencatat bahwa sensor tajam Typhoon membantu pilot untuk unggul bahkan dalam pertempuran udara jarak dekat yang intens. Sementara F-15EX Eagle II, meskipun tidak sepenuhnya siluman, tetap menjadi ancaman serius di udara berkat radar AESA dan sistem peperangan elektronik canggihnya.
Selain itu, F-35 Lightning II adalah jet siluman multiperan yang dapat beroperasi di segala cuaca dan misi. Kombinasi data dari berbagai sensor membuat pilot F-35 dapat mendeteksi ancaman sebelum terlihat oleh musuh. Dassault Rafale dari Prancis juga menjadi pesawat yang patut diperhitungkan dengan kemampuan siluman dan peperangan elektronik yang kuat.
Namun, tak ada yang mengalahkan F-22 Raptor sebagai raja langit yang nyaris tak terdeteksi. Jet tempur siluman generasi kelima ini diakui oleh Angkatan Udara AS sebagai salah satu pesawat tempur paling dominan yang pernah dibuat. Dengan kecepatan Mach 2,25 dan desain anti-radar serta sensor canggih, F-22 Raptor menjadi pesawat yang sulit dideteksi oleh sistem pertahanan lawan. Kesimpulannya, jet tempur merupakan komponen penting dalam menjamin keamanan negara di era pertahanan modern.