Pada Minggu, 24 Agustus 2025, publik dihebohkan dengan beredarnya surat berkop resmi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang ternyata digunakan sebagai undangan rapat panitia pernikahan putri Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto. Penggunaan atribut resmi negara dalam urusan pribadi ini menuai sorotan karena dianggap kurang tepat. Surat tersebut berisi undangan rapat panitia pernikahan di Aula Sutopo Purwo Nugroho, Graha BNPB, Jakarta Timur, pada Rabu, 13 Agustus 2025. Peserta diwajibkan hadir tanpa diwakilkan, dan kemungkinan besar harus tiba 30 menit lebih awal.
Suharyanto, sebagai Kepala BNPB, menjadi sorotan di media sosial setelah surat tersebut tersebar. Lulusan Akademi Militer 1989 dari kecabangan Infanteri, Suharyanto telah menduduki posisi penting seperti Pangdam Brawijaya (V/Brw), Kasdam Jaya, dan Danrem 061/Surya Kencana. Dilantik oleh Presiden Joko Widodo pada 17 November 2021, Suharyanto dianggap memiliki kapasitas untuk menangani bencana di Indonesia.
Rustian, Sekretaris Utama BNPB dan ketua panitia pernikahan, menjelaskan bahwa surat tersebut hanya untuk internal panitia yang terdiri dari unsur BNPB, TNI-Polri angkatan Letjen Suharyanto, dan pihak wedding organizer (WO) yang ditunjuk. Penggunaan kop surat resmi BNPB terkait keterbatasan waktu karena kesibukan Suharyanto menangani bencana banjir, longsor, dan kebakaran hutan. Rustian menegaskan bahwa tidak ada dana negara yang digunakan untuk urusan pribadi ini, dan semua kebutuhan panitia dibiayai secara mandiri. Permintaan maaf disampaikan jika penggunaan kop surat menimbulkan persepsi negatif.
