Sabtu, 9 Desember 2023 – 22:43 WIB
Jakarta – Sekretaris Jenderal Gibran Center Fathul Nugroho mengatakan calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka merupakan simbol gerakan Orde Muda (Orda) yang akan membawa perubahan dan kebangkitan di kalangan anak muda Indonesia.
Fathul mengatakan Orda fokus pada pemberdayaan, kreativitas, dan inovasi generasi muda dengan menggarisbawahi pentingnya partisipasi aktif anak muda dalam teknologi, pendidikan, kewirausahaan, dan pembangunan sosial. “Ini adalah upaya untuk membentuk generasi yang sadar sosial, inovatif, dan bertanggung jawab terhadap masa depan Indonesia,” kata Fathul dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu.
Fathul menyebut Gibran sebagai simbol dan representasi dari “Orde Muda” muncul dalam konteks pergulatan politik Indonesia di dalam Pemilu Presiden (Pilpres) 2024 sebagai calon wakil presiden. Ia mengatakan, gerakan Orde Muda itu mencerminkan aspirasi generasi muda untuk perubahan dan pembaharuan dalam kancah politik nasional. “Dalam dinamika politik tersebut, Gibran mewakili suara dan harapan baru bagi generasi muda yang ingin melihat perubahan substansial dalam kepemimpinan dan arah pembangunan negara. Ini menggambarkan keterlibatan generasi muda yang lebih aktif dan berpengaruh dalam politik Indonesia,” ujarnya.
Fathul mengatakan di negara lain, gerakan Orde Muda sudah menjadi tren global. Dia mencontohkan Emmanual Macron menjadi Presiden termuda Perancis di usia 39 tahun, Irakli Garibashvili menjadi Perdana Menteri (PM) Georgia di usia 38 tahun, Jacinda Ardern dilantik menjadi PM Selandia Baru di usia 37 tahun, dan Sanna Marin menjadi PM Finlandia di tahun 2019 pada usia 34 tahun. Menurut dia, Gibran sebagai representasi dari Orde Muda tidak hanya menjadi simbol perubahan bagi generasi muda, tetapi juga berperan sebagai “jembatan antar generasi” yang menghubungkan generasi muda dengan generasi senior yang memiliki pengalaman dan kebijaksanaan. “Kehadiran Mas Gibran di kancah Pilpres 2024 bersama Pak Prabowo menunjukkan bagaimana kolaborasi antar generasi dapat menghasilkan sinergi positif dalam pembangunan bangsa, menggabungkan energi dan inovasi generasi muda dengan kearifan dan pengalaman generasi yang lebih tua. Ini adalah upaya penting dalam membentuk masa depan Indonesia yang lebih inklusif dan berkelanjutan,” kata Fathul.
Dalam konteks Pilpres 2024, generasi muda memiliki peran krusial. Mengingat jumlah pemilih muda usia 17-40 tahun, akan mendominasi sekitar 107 juta orang, atau 55 persen dari total pemilih. “Ini adalah kesempatan bagi anak muda Indonesia untuk berpartisipasi aktif dan menggunakan hak pilihnya dengan bijak. Keterlibatan ini penting untuk mewujudkan lahirnya Orde Muda, sebuah gerakan yang mencerminkan aspirasi dan semangat perubahan di kalangan generasi muda,” ujarnya.
Ia menyampaikan, kemajuan Indonesia sangat bergantung kepada bagaimana bangsa ini dapat memanfaatkan bonus demografi. Dengan adanya sejumlah besar penduduk yang produktif saat ini hingga 2045, Indonesia memiliki potensi untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi hingga masuk jajaran ekonomi terbesar ke-4 di dunia. Namun, Fathul menilai untuk benar-benar memanfaatkan bonus demografi, sejumlah faktor penting harus terlaksana. “Seperti pendidikan berkualitas, peluang kerja yang memadai, dan kesehatan yang baik harus menjadi prioritas. Oleh karena itu, Prabowo-Gibran hadir untuk memberikan yang terbaik untuk anak muda dan untuk Indonesia,” ujarnya.
Tiga pasangan calon presiden dan wakil presiden, menjadi peserta Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2024. Hasil Pengundian dan penetapan nomor urut peserta Pilpres 2024 pada Selasa, (14/11), pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar nomor urut 1, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nomor urut 2, dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD nomor urut 3. KPU juga telah menetapkan masa kampanye mulai 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024. Kemudian, jadwal pemungutan suara pada 14 Februari 2024. (ANT)