Jakarta – Kepemimpinan nasional ke depan memerlukan orang yang dapat menyatukan elit nasional. Pada saat yang sama, tidak boleh memberikan kekuatan asing untuk membuat Indonesia sebagai tempat bermain mereka.
Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat Indonesia atau Gelora, Anis Matta, mengatakan bahwa periode kedua Presiden Jokowi adalah masa rekonsiliasi. Dimana keduanya menjadi kompetitor di dua kali pemilu presiden atau pilpres tahun 2014 dan 2019. Sehingga, rekonsiliasi menjadi penting.
“Diperlukan elit yang menyatukan dalam situasi global seperti ini. Pemimpin tidak perlu sempurna, tetapi tepat dengan situasi kondisi saat ini,” ujar Anis Matta, saat berdialog dengan tokoh Jawa Timur di Surabaya.
Menurutnya, pasangan Prabowo-Gibran adalah calon yang tegas menolak Indonesia menjadi playground atau arena bermain bagi negara adidaya. Anis mengatakan bahwa pembentukan pasangan ini merupakan kelanjutan dari rekonsiliasi antara Prabowo dan Jokowi.
Anis Matta juga menjelaskan mengapa Gibran Rakabuming Raka yang kini resmi menjadi cawapres dan diusung oleh koalisi besar Koalisi Indonesia Maju atau KIM, dibutuhkan. Dia menegaskan, ini adalah kelanjutan dari rekonsiliasi itu.
Pada prinsipnya, Partai Gelora tidak ragu maupun canggung dalam mendukung pasangan Prabowo-Gibran, karena sudah sesuai dengan alur konteks sekarang. Pasangan Prabowo-Gibran ini memberi perhatian besar kapada pembinaan SDM. Program-partai Gelora tersebut juga akan menghidupkan ekonomi rakyat, misalnya dalam penyediaan susu dan makan siang gratis di sekitar sekolah, karena kebutuhannya akan disediakan oleh masyarakat sekitar.
