Minggu, 17 Desember 2023 – 05:30 WIB
Washington – Tidak disangka, meskipun pernah dipenjara, 13 mantan narapidana teroris dari berbagai aliran seperti Jamaah Islamiyyah (JI) dan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) sepakat berkumpul membentuk kelompok Podomoro, yang fokus pada pengembangan usaha wisata dan kuliner.
Kelompok Podomoro diisi oleh 13 mantan narapidana beserta keluarganya, yang telah berikrar untuk mengakui Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Usaha wisata dan kuliner yang dikelola oleh mantan teroris ini antara lain Waterboom, outbound, tempat pemancingan, dan rumah makan, yang terletak di satu kompleks di Desa Larangan, Kecamatan Larangan, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah.
Pengelola wisata Podomoro, Wartoyo, mengatakan bahwa usaha bersama para mantan narapidana ini mulai dirintis sejak tahun 2020 dan baru dibuka untuk umum sejak satu tahun yang lalu (2022). Dan kini usahanya terus berkembang, hingga berhasil menggaet masyarakat sekitar untuk direkrut menjadi karyawan.
Wartoyo sendiri merupakan mantan teroris yang terlibat dalam kasus hendak meracuni anggota Polri dengan mencampuri racun ke dalam air galon. Dia menyadari bahwa hidup di dunia harus bergaul dengan orang lain dan memiliki manfaat bagi sesama.
Dengan niat ingin mengubah nasib ekonomi lebih baik, mantan narapidana ini membuka usaha yang bermanfaat, menyenangkan, atau menghibur orang lain. Dipilihnya lokasi pengembangan wisata di daerah pinggiran yang jauh dari perkotaan menurut Wartoyo sangat tepat, karena masyarakat pedesaan juga butuh hiburan yang menyenangkan.
Menurut Wartoyo, jarak jauh dari perkotaan membuat masyarakat enggan untuk mengisi waktu dengan berenang bersama keluarga atau teman-teman sekolah. Waterboom yang dibangun oleh Podomoro selalu ramai dikunjungi wisatawan dari berbagai desa yang ingin berenang sambil bermain, terutama saat akhir pekan.
Untuk tiket masuk, harganya terjangkau bagi masyarakat pedesaan, cukup merogoh kocek sebesar Rp 15 ribu untuk berenang sepuasnya. Podomoro juga menawarkan berbagai macam jenis makanan dan menu andalan seperti ayam goreng dengan sambal yang sangat pedas.
Podomoro juga memiliki fasilitas musala yang selain digunakan sebagai tempat ibadah, juga dipergunakan untuk pengajian umum, termasuk melibatkan para mantan narapidana dan keluarganya untuk mendengarkan ceramah dari Kementerian Agama dan Pemerintah Kabupaten Brebes.
Kepala Kesbangpol Brebes, Mm Sodiq, mengapresiasi para mantan narapidana asal Pantura Jateng bagian barat yang telah membentuk perkumpulan Podomoro. Mereka telah membuka usahanya dengan memanfaatkan lahan di sekitar embung yang disulap menjadi lokasi yang indah. M. Sodiq berharap para mantan narapidana bisa membawa rekan-rekannya untuk kembali ke NKRI dan ikut mengembangkan usaha bersama.
Dengan ikut mengembangkan usaha, diharapkan perekonomian masyarakat, khususnya di Kabupaten Brebes, bisa meningkat dan sejahtera. Mereka juga kadang dilibatkan menjadi narasumber dalam acara bela negara di sekolah-sekolah, sebagai upaya mengantisipasi aliran-aliran terlarang yang masuk untuk mendoktrinasi anak-anak remaja.