Minggu, 28 April 2024 – 19:20 WIB
Jakarta – Kepala Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia (BNN RI) Komjen Pol Marthinus Hukom melakukan kunjungan kerja ke Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dengan sejumlah agenda kerja. Salah satunya menemui jajarannya di BNN Provinsi NTT, pada Sabtu, 27 April 2024.
Baca Juga :
Profil Rio Reifan, Artis Sinetron yang Hobi Keluar Masuk Penjara Gegara Narkoba
Kedatangan Kepala BNN RI di Bumi Flobamorata ini juga turut meresmikan gedung kantor milik BNN Provinsi NTT seluas 300 m2 di atas tanah seluas 1.754 m2. Langkah ini diapresiasi karena mampu mandiri, sehingga membuat para pegawai bekerja dengan nyaman dan dapat memberikan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat.
Baca Juga :
Pj Gubernur Kaltim Dikukuhkan menjadi Profesor Kehormatan Unissula Semarang
Dalam kesempatan itu, Marthinus memberikan arahan kepada jajaran BNN Provinsi NTT, agar bekerja secara profesional dengan berlandaskan akal dan budi. Berkaca atas prestasi yang dicetaknya, seperti mengendus kelompok teroris di Indonesia, mengumpulkan segala data dan informasi serta mengolahnya.
“Kalau kita yakin, kita bisa mendapatkan pencapaian yang lebih besar. Karena kita melakukan dengan akal sehat kita. Dan saya percaya rekan-rekan bisa melakukan itu, yang penting tulus bekerja, ikhlas, dan tidak iri hati,” ujar Marthinus dalam keterangannya, Minggu, 28 April 2024.
Baca Juga :
Artis Rio Reifan, Terbukti Konsumsi Narkoba Jenis Sabu
Ia juga menilai, BNN memiliki tugas dan tanggungjawab di bidang Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN). Marthinus juga memerintahkan jajarannya di wilayah NTT untuk dapat menerapkan strategi yang efektif.
“Kembali lagi pada program-program bagaimana kita melakukan pembinaan kepada masyarakat, dengan keterbatasan-keterbatasan. Terbatas personel, anggaran, dan lain-lain. Kita harus mempunyai sebuah strategi, bahwa pesan pembinaan bisa sampai ke masyarakat lebih luas, kalian harus mampu melihat struktur sosial dalam masyarakat,” jelasnya.
Adapun kunjungan kerja Kepala BNN RI ke Nusa Tenggara Timur (NTT) ini menjadi bagian penting sebelum mengunjungi wilayah perbatasan di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Napan, PLBN Mota’ain, dan juga Timor Leste guna melakukan penguatan koordinasi dalam mencegah peredaran gelap narkotika.
Halaman Selanjutnya
“Kembali lagi pada program-program bagaimana kita melakukan pembinaan kepada masyarakat, dengan keterbatasan-keterbatasan. Terbatas personel, anggaran, dan lain-lain. Kita harus mempunyai sebuah strategi, bahwa pesan pembinaan bisa sampai ke masyarakat lebih luas, kalian harus mampu melihat struktur sosial dalam masyarakat,” jelasnya.