portal terpopuler,prabowo subianto yang humanis,berani dan tegas
Berita  

Presiden Menerima Siapa Saja dengan Tangan Terbuka, Tapi…

Senin, 16 September 2024 – 14:14 WIB

Jakarta, VIVA – Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana memberikan tanggapan terkait pernyataan Ketua KPK Nawawi Pomolango tentang kesulitan Presiden Joko Widodo dalam bertemu dengan Pimpinan KPK untuk membahas pemberantasan korupsi. Ia menegaskan bahwa sebenarnya Jokowi terbuka untuk melakukan pertemuan dengan siapapun.

“Prinsipnya, Bapak Presiden terbuka untuk bertemu dengan siapa saja, termasuk pimpinan KPK. Tapi, Presiden juga ingin menghormati dan menjaga marwah KPK sebagai institusi yang independen,” ujar Ari Dwipayana dalam keterangannya, Senin 16 September 2024.

Dia menjelaskan bahwa tidak ingin pertemuan antara Jokowi dengan pimpinan KPK dijadikan sebuah isu yang tidak benar, misalnya adanya sebuah intervensi.

“Ari mencatat bahwa koordinasi antara pimpinan KPK dan pemerintah dalam pemberantasan korupsi masih berjalan dengan baik. Bahkan, komunikasi pimpinan KPK dengan pemerintah sudah diwakili oleh Menko Polhukam RI Hadi Tjahjanto.

“Koordinasi antara Pemerintah dengan KPK untuk aksi pencegahan dan pemberantasan korupsi, berjalan dengan baik,” ucapnya.

Sebelumnya, Ketua KPK Nawawi Pomolango mengatakan bahwa pimpinan KPK sulit bertemu dengan Presiden RI Joko Widodo. Ia menyebut bahwa pimpinan KPK hanya bisa bertemu dengan Jokowi satu kali.

Nawawi menyebut bahwa organisasi masyarakat (ormas) lebih mudah bertemu dengan Jokowi daripada pimpinan KPK.

“Pak Alex, lebih mudah Ormas ya ketemu Pak Presiden daripada pimpinan KPK,” ujar Nawawi Pomolango di acara media gathering di Bogor, Jawa Barat pada Kamis 12 September 2024.

Nawawi mengungkapkan bahwa selama lima tahun menjabat sebagai pimpinan KPK, tidak pernah ada undangan untuk bertemu dengan Presiden Jokowi terkait pemberantasan korupsi.

“Mantan hakim Pengadilan Tipikor pada PN Jakarta Pusat itu, menyebut bahwa hanya sekali bertemu Presiden Jokowi ketika memperingati Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia).

“Bukan hanya diundang, kami itu ada beberapa kali mengajukan permohonan untuk menghadap. Satu kali aja itu dipenuhi kaitannya dengan rencana penyelenggaraan Hakordia. Pada waktu itu, satu kali,” ucapnya.

Nawawi menyebut ada koordinasi yang tidak jalan dalam hal ini. Maka itu, dia berharap Menko Polhukam yang baru bisa menjembatani pertemuan dengan Presiden Jokowi.

Exit mobile version