Karyanya Sebagai Diplomat Senior Indonesia: Hasjim Djalal Menjanjikan

Hasjim Djalal, seorang diplomat senior dan pakar hukum laut Indonesia, telah meninggal dunia pada Minggu (12/1) di Jakarta. Pemerintah Indonesia merasakan kehilangan yang besar atas pergiannya Hasjim Djalal yang sangat berperan dalam sejarah diplomasi maritim Indonesia. Dilahirkan pada 10 Februari 1934 di Sumatera Barat, Hasjim Djalal telah memberikan dedikasinya dengan memperjuangkan negara kepulauan menjadi dasar kedaulatan maritim Indonesia yang diakui secara internasional.

Dengan latar belakang pendidikan di Akademi Luar Negeri dan gelar Master dan Doktor dalam studi hukum internasional, Hasjim Djalal menjadi arsitek utama di Konvensi PBB tentang Hukum Laut (Unclos) 1982. Selama kariernya, ia menduduki berbagai posisi penting di dunia diplomasi termasuk sebagai Duta Besar Indonesia di berbagai negara.

Meskipun telah tiada, Hasjim Djalal akan selalu dikenang sebagai seorang yang berdedikasi tinggi terhadap negerinya, terutama dalam memperjuangkan maritim di Indonesia. Selain karirnya sebagai diplomat, Hasjim Djalal juga dikenal sebagai seorang penulis dengan karya-karya yang membahas isu hukum laut Indonesia. Karya-karyanya antara lain “Indonesian Struggle for the Law of the Sea” (1979), “Indonesian and the Law of the Sea” (1995), dan “Preventive Diplomacy in Southeast Asia: Lessons Learned” (2003).

Jenazah Hasjim Djalal telah disemayamkan di rumah duka di Jalan Taman Cilandak III, Jakarta. Kepergian beliau memberikan kesedihan yang mendalam bagi orang-orang sekitarnya, namun warisannya sebagai diplomat senior dan pakar hukum laut Indonesia akan terus dikenang. Sosok Hasjim Djalal akan tetap hidup melalui karya-karyanya dan pengabdiannya kepada Indonesia dalam dunia diplomasi.

Exit mobile version