Pada tanggal 9 Maret 2025, Polisi mengonfirmasi bahwa seorang ibu dengan inisial TSL (59) dan putrinya, ES (35), hilang sejak tanggal 2 Maret 2025 sebelum ditemukan tewas di dalam toren air rumah mereka. Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Barat, Ajun Komisaris Besar Polisi Arfan Zulkan Sipayung, menjelaskan bahwa laporan kehilangan keduanya dilaporkan ke Polsek Tambora pada tanggal 4 atau 5 Maret. Saat ini, polisi masih melakukan penyelidikan untuk menemukan tersangka yang diduga terlibat dalam kasus ini.
Keluarga TSL dan ES lah yang melaporkan kehilangan tersebut kepada polisi, dengan laporan dibuat oleh anggota keluarga bernama R. Pihak kepolisian mengungkap bahwa TSL sempat terlibat konflik dengan putranya yang lain, R, terkait rencana pernikahan R yang tidak disetujui oleh ibunya. Kedua korban, ibu dan putri, ditemukan tewas di dalam toren air rumah mereka, dan polisi menduga bahwa keduanya merupakan korban pembunuhan.
Selain itu, tetangga korban juga memberikan informasi bahwa ada perselisihan antara TSL dengan putra lainnya sebelum kejadian. Hal ini menyebabkan kekhawatiran bagi keluarga dan masyarakat sekitar. Penemuan jasad keduanya bermula dari laporan kehilangan yang dilakukan oleh anak kedua, TSL, yang tinggal serumah dengan ibunya dan kakak tersebut. Dengan keadaan ini, polisi terus melakukan penyelidikan untuk mengungkap kasus ini secara lebih mendalam.
