Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, memberikan apresiasi yang tinggi kepada tim pertanian di Indonesia atas kerja keras mereka dalam menjaga ketahanan pangan nasional. Prabowo mengakui kinerja luar biasa tim pertanian yang telah berhasil menghadapi berbagai tantangan terutama dalam menjaga pasokan beras dan ketahanan pangan. Selama 150 hari pemerintahannya, capaian signifikan telah diraih terutama dalam menjaga stabilitas ketahanan pangan di tengah kondisi global yang tidak menentu. Prabowo menyampaikan terima kasih kepada Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Wakil Menteri Pertanian Sudaryono, dan seluruh tim pertanian atas keberhasilan dalam mengatasi potensi krisis beras yang diperkirakan terjadi pada tahun 2025.
Prabowo juga mengaku senang karena harga bahan pokok telah terkendali selama bulan Ramadhan dan Idulfitri di Indonesia atas kerja keras timnya di bidang pertanian. Ia menegaskan bahwa meskipun pernah mengalami krisis pangan pada tahun 1960-an, namun pemerintahannya berhasil menjaga stabilitas harga pangan. Selama periode tersebut, Presiden Prabowo aktif memantau harga pangan dengan berkomunikasi secara langsung dengan Menteri Pertanian dan Wakil Menteri Pertanian, bahkan melakukan sidak ke lapangan untuk memastikan situasi harga pangan di berbagai daerah.
Dalam upaya mencapai swasembada pangan, energi, dan air, Presiden Prabowo dan timnya tengah membuat program yang dapat membuat Indonesia menjadi negara yang kuat di bidang ekonomi. Prabowo menjelaskan bahwa landasan utama pembangunan ekonomi Indonesia adalah swasembada pangan, energi, dan air. Dengan fokus pada pembangunan pertanian, Prabowo berharap sektor pertanian Indonesia dapat lebih maju dan memberikan kontribusi positif terhadap perekonomian nasional. Dengan kebijakan yang telah dikeluarkan, seperti harga pembelian pemerintah gabah kering panen melalui Perum Bulog, pemerintah berusaha meningkatkan kesejahteraan petani serta memastikan kestabilan cadangan pangan nasional.