Djamari Chaniago, seorang perwira senior militer, telah dipilih oleh Presiden Prabowo untuk menjabat sebagai Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polkam). Djamari telah menjalani karir militernya sejak tahun 1971 dan meninggal pada tahun 2004. Di era Kabinet Merah Putih, Djamari akan menghadapi tantangan keamanan dan politik Indonesia saat ini.
Djamari lahir di Padang, Sumatera Barat, pada 8 April 1949 dan lulus dari Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Akabri). Ia telah menduduki berbagai jabatan penting di TNI, termasuk Panglima Divisi Infanteri 2/Kostrad dan Panglima Komando Daerah Militer III/Siliwangi. Dalam pengalamannya, Djamari juga terlibat dalam operasi militer, seperti Operasi Seroja tahun 1975.
Selain karir militernya, Djamari juga terjun ke dunia politik dan pernah menjadi anggota MPR RI. Pada tahun 2015, ia ditetapkan sebagai Komisaris Utama PT Semen Padang. Sebelum dilantik sebagai Menko Polkam, Presiden Prabowo memberikan penghargaan istimewa dengan kenaikan pangkat kehormatan Jenderal TNI (Purn). Gelar ini sebagai simbol penghargaan atas pengabdiannya dalam dunia militer.
Dengan pengalaman dan latar belakangnya yang kuat, Djamari Chaniago siap mengemban tugas sebagai Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan yang baru. Semoga dengan kehadirannya, Indonesia dapat menghadapi tantangan keamanan dan politik masa kini dengan lebih baik.
