Berita  

Hamas Minta Jaminan Israel untuk Akhiri Perang Gaza

Pada hari Rabu, 8 Oktober 2025, Pemimpin Hamas, Khalil al-Hayya, menyerukan jaminan yang nyata untuk mengakhiri perang Israel di Jalur Gaza. Dia menyatakan kesiapan Hamas untuk mencapai kesepakatan yang melibatkan penarikan pasukan Israel dari Gaza dan pembebasan semua tawanan Israel. Namun, Al-Hayya mengungkapkan ketidakpuasan karena Israel terus melakukan serangan dan memblokir bantuan, terutama di Gaza utara, meskipun Hamas telah menyetujui rencana Trump.

Menyoroti pelanggaran Israel terhadap kesepakatan gencatan senjata sejak November 2023, Al-Hayya menyatakan bahwa Israel tidak pernah mematuhi janjinya. Dia menekankan perlunya jaminan nyata dari komunitas internasional, Presiden Trump, dan negara-negara pendukung untuk mencapai tujuan rakyat Palestina. Perundingan tidak langsung antara Hamas dan Israel telah berlangsung di Mesir guna mencapai kesepakatan gencatan senjata dan pertukaran tahanan sesuai dengan rencana Trump.

Sementara itu, MUI telah meminta pemerintah Indonesia untuk menolak kehadiran kontingen senam artistik Israel dalam ajang Kejuaraan Dunia Senam Artistik 2025 di Jakarta sebagai tindakan protes terhadap tindakan agresif Israel di Jalur Gaza. Pengeboman terus-menerus oleh militer Israel menyebabkan kerusakan yang parah di Gaza, yang mengakibatkan pengungsian massal, kelaparan, dan penyebaran penyakit. Menyisakan ketidakpastian atas gencatan senjata, Hamas dan Israel terus berupaya mencapai kesepakatan damai demi stabilitas dan kebebasan rakyat Palestina.

Source link