Jakarta – Pendiri Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA mengatakan, pada tahun 2045, Indonesia diprediksi menjadi negara terbesar keempat secara ekonomi. Untuk itu, menurutnya perlu kesinambungan kepemimpinan agar selama 20 tahun ke depan berada pada kerangka makro legacy yang sama.
“Artinya selama 20 tahun itu, kita memerlukan konsistensi kekuasaan yang bersetuju mencapai satu gagasan besar bersama, yang terus dirawat,” kata Denny dalam diskusi di Creator Club dikutip Kamis, 7 Maret 2024.
Untuk mewujudkan hal itu, Denny mengatakan, koalisi semi permanen untuk mengawal pemerintahan sampai tahun 2045 menjadi hal yang terpenting. Salah satu tugas koalisi ini termasuk membantu menentukan presiden selanjutnya hingga tahun 2045, yang memiliki visi yang sama.
“Karena saat ini, Gerindra dan Golkar yang menjadi partai terbesar di pemerintahan, maka dua partai ini bisa memimpin koalisi semi permanen hingga 2045,” ujarnya.
Denny yang baru saja menerima The Legend Award karena lima kali ikut memenangkan pilpres berturut-turut mencari solusi atas tren menurunnya persentase pemenang pemilu legislatif yang semakin kecil dari tahun ke tahun.
Dalam pemilu legislatif tahun 1999, PDIP mampu memenangkan dengan dukungan 33,74%. Namun dari tahun ke tahun, angka kemenangan pemenang pemilu semakin menurun.
Denny menjelaskan bahwa semakin kecilnya partai pemenang pemilu juga berdampak pada stabilitas koalisi di DPR. Tanpa dukungan mayoritas DPR, kebijakan presiden akan lumpuh. Oleh karena itu, ia menyarankan adanya koalisi semi permanen untuk menciptakan stabilitas kebijakan publik yang kuat.
Lebih lanjut, Denny menekankan pentingnya legacy seorang presiden atas sebuah gagasan besar yang memerlukan waktu hingga 20-25 tahun agar gagasan itu dapat dieksekusi secara konsisten hingga tuntas. Ia juga menyarankan agar tercipta koalisi semi permanen seperti di Malaysia untuk menjaga keberlanjutan program-program besar yang dibangun oleh pemerintah.
Dengan adanya kerjasama koalisi semi permanen, Denny berharap bahwa gagasan besar yang telah dirancang dapat terlaksana dengan baik tanpa terganggu oleh perubahan kepemimpinan yang terlalu sering.
