Kamis, 28 Maret 2024 – 16:40 WIB
Jakarta – Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta angkat bicara mengenai tingginya lonjakan kasus Demam Berdarah Dengue atau DBD di Ibu Kota. Menurut Dinkes DKI, curah hujan yang tinggi dan perubahan iklim di Indonesia menjadi penyebab melonjaknya kasus DBD di sejumlah wilayah.
“Saat ini kondisi cuaca merupakan suasana yang baik untuk nyamuk aedes aegypti. Oleh karena itu Dinkes juga bekerja sama dengan BMKG kita punya DBDklin bisa memprediksi insiden rate DBD dibandingkan dengan curah hujan dan kelembapan udaranya, itu sudah kita lihat,” kata Ani kepada wartawan di Jakarta Selatan, Kamis, 28 Maret 2024.
Di sisi lain, Ani mengatakan kasus DBD diperkirakan akan mengalami kenaikan hingga bulan Mei. Hal itu, kata dia, dikarenakan kelembapan udara masih tinggi. Maka itu, Ani mengatakan kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) terus dilakukan untuk memutus rantai perkembangbiakan nyamuk.
Sebelumnya, Penderita kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di DKI Jakarta tercatat meningkat. Atas hal tersebut, Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono pun mengimbau masyarakat untuk memakaikan pakaian lengan panjang pada anaknya saat keluar rumah.
Heru mengatakan dengan memakai pakaian lengan panjang, hal itu merupakan upaya pencegahan mengenai gigitan nyamuk aedes aegypti yang mengakibatkan penyakit DBD.
“Tentunya anak-anak kalau keluar rumah bisa menggunakan pakaian lengan panjang dan menjaga kebersihan,” ujar Heru, dikutip Rabu, 20 Maret 2024.
Heru mengatakan tidak menutup kemungkinan DKI Jakarta hingga kini berstatus rawan penyakit DBD yang bersamaan dengan masuknya musim hujan.
“Bulan ini rawan DBD jadi anak-anak keluar rumah pakai lengan panjang, losion, minyak telon, dan rumah tolong dijaga kebersihannya,” ujarnya.
Heru menuturkan, Dinas Kesehatan saat ini turun tangan untuk mengatasi persoalan kasus DBD di Jakarta, dengan menyosialisasikan para warga untuk melakukan menguras, menutup dan mendaur ulang (3M).
“Mengatasi salah satunya mengentas sarang nyamuk,” ujarnya.