Jakarta – Temuan dari Survei Lembaga Kajian Pemilu Indonesia (LKPI) mengungkap preferensi masyarakat Jember menjelang Pilkada 2024. Terdapat beberapa temuan dari survei LKPI, seperti naiknya elektabilitas mantan Bupati Jember, Faida.
Direktur Eksekutif LKPI, Togu Lubis, menjelaskan bahwa hasil survei pihaknya melaporkan salah satu simulasi dengan pertanyaan terbuka berdasarkan Top of Mind masyarakat Jember terkait elektabilitas calon bupati. Responden diminta memilih Bupati Jember jika pemilihan secara langsung dilakukan hari ini.
Menurutnya, mayoritas responden memilih mantan Bupati Jember periode 2016-2021, Faida, dengan persentase 34,4%. Togu juga menyampaikan bahwa dalam simulasi tertutup 5 nama bakal calon bupati, terjadi peningkatan elektabilitas dari sejumlah nama tersebut.
Dalam tingkat popularitas atau pengenalan publik terhadap tokoh bakal calon Bupati Jember, nama Faida berada di posisi teratas dengan persentase 80,7%. Survei tersebut juga menunjukkan bahwa mayoritas responden tidak puas dengan kinerja Bupati Hendy Siswanto, dengan persentase 67,6%.
Survei LKPI melibatkan 1.860 responden dari jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pemilu 2024 di Jember, yang tersebar di 31 kecamatan di Kabupaten Jember. Metode penarikan sampel yang digunakan adalah multistage random sampling dengan margin of error +/-2,27, dan tingkat kepercayaan 95%.
Para pengamat politik, seperti Surokim Abdussalam dari Universitas Trunojoyo Madura (UTM), menyatakan bahwa popularitas Faida sebagai bakal calon bupati Jember di Pilkada 2024 merupakan perhatian yang penting. Surokim menilai bahwa elektabilitas Faida meningkat karena pengalamannya sebagai mantan Bupati Jember dan kinerjanya yang diakui oleh masyarakat.
Jelang Pilkada 2024, Surokim menekankan pentingnya Faida untuk tetap dekat dengan rakyat Jember agar elektabilitasnya tetap terjaga. Ia menyarankan agar mantan Bupati Jember harus mampu memenangkan hati masyarakat pemilih.