Kamis, 17 Oktober 2024 – 21:58 WIB
Gaza, VIVA – Militer Israel melaporkan sedang menyelidiki kemungkinan kematian pemimpin Hamas, Yahya Sinwar. Laporan kematian Yahya itu muncul setelah operasi militer yang menggempur Jalur Gaza dengan target tiga militan Hamas.
“Pada saat ini, identitas teroris tidak dapat dikonfirmasi,” demikian pernyataan IDF yang dikutip dari Alarabiya, Kamis, 17 Oktober 2024.
Dilaporkan oleh IDF, tidak ada tanda-tanda warga Israel yang disandera di gedung tempat ketiga militan Hamas tersebut terbunuh.
Adapun, sampai saat ini belum ada pernyataan resmi dari Hamas. Namun, jika Yahya Sinwar benar-benar tewas, maka kematiannya akan menjadi dorongan besar bagi militer Israel dan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu setelah rangkaian operasi terhadap para pemimpin musuh dalam beberapa bulan terakhir.
Radio Angkatan Darat Israel melaporkan insiden itu terjadi selama operasi darat yang ditargetkan di kota Rafah, Jalur Gaza selatan. Pasukan Israel menewaskan tiga militan dan sudah mengambil jenazah mereka.
Dari bukti visual menunjukkan kemungkinan salah satu jasad pria itu adalah Sinwar. Adapun tes DNA sedang dilakukan. Israel memiliki sampel DNA Sinwar dari masa di penjara. Pejabat yang juga Anggota kabinet keamanan Israel juga diberi tahu bahwa Sinwar kemungkinan besar telah tewas. Dua penyiar Israel dari KAN dan N12 News juga mengutip pernyataan pejabat Israel yang mengatakan Sinwar telah meninggal.
Sebagai informasi, Sinwar merupakan arsitek serangan 7 Oktober 2023 terhadap Israel yang memicu perang Gaza. Sinwar berada di urutan teratas daftar orang yang paling dicari Israel sejak saat itu. Namun, ia selalu berhasil menghindari deteksi Israel. Diduga Sinwar bersembunyi di terowongan yang dibangun Hamas di bawah Gaza selama dua dekade terakhir.