Berita  

“Penemuan Damai: Harapan Baru Gaza Setelah Gencatan Senjata”

Kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas telah dicapai setelah 15 bulan konflik yang menghancurkan Gaza, tempat tinggal 2,3 juta warga Palestina. Qatar, Mesir, dan Amerika Serikat menjadi mediator dalam tiga tahap implementasi kesepakatan ini. Meskipun Hamas menyetujui kesepakatan pada Rabu, 15 Januari 2025, rapat kabinet Israel untuk menyetujuinya mengalami penundaan pada Kamis.

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menyalahkan Hamas atas krisis terakhir tersebut dan konflik politik internal dalam pemerintahan koalisinya juga turut mempengaruhi keputusan penundaan. Kesepakatan itu mencakup sejumlah poin penting, termasuk penarikan bertahap pasukan Israel dari Gaza, lonjakan bantuan kemanusiaan, pertukaran tawanan, dan rekonstruksi pasca perang di Gaza yang rusak akibat serangan udara Israel.

Di tengah harapan dan keprihatinan, sebagian besar warga Gaza tetap mengkhawatirkan kemungkinan eskalasi serangan dalam 72 jam ke depan, meskipun pengumuman gencatan senjata telah dilakukan. Pembentukan kesepakatan juga melibatkan jadwal implementasi yang meliputi tahapan pembebasan tawanan, pengembalian pengungsi internal, perundingan, dan rencana rekonstruksi. Lebih dari 80 warga Palestina telah tewas sejak pengumuman gencatan senjata, dan lebih dari 90% penduduk Gaza telah mengungsi selama konflik tersebut.

Exit mobile version