Berita  

Kolaborasi Budaya Indonesia-India: Perspektif hingga 2028

Pada Minggu, 26 Januari 2025, Menteri Kebudayaan Indonesia, Fadli Zon, telah melakukan penandatanganan Program Pertukaran Budaya antara Indonesia dan India untuk periode 2025-2028. Melalui program ini, kedua negara akan menjalin kerja sama di bidang kebudayaan, seperti bahasa, sastra, museum, seni visual, seni pertunjukan, sejarah, arkeologi, antropologi, film, hak kekayaan intelektual, serta pengetahuan tradisional dan folklor. Penandatanganan ini dilakukan bersama Menteri Kebudayaan India, Shri Gajendra Singh Shekhawat, untuk mempererat hubungan budaya antara kedua negara.

Program pertukaran budaya ini didasarkan pada Perjanjian antara Pemerintah Republik India dan Pemerintah Republik Indonesia yang telah ditandatangani sejak 29 Desember 1955. Melalui kerja sama ini, Indonesia dan India akan mengadakan pameran budaya, pameran bersama koleksi museum, peningkatan kapasitas SDM di bidang museologi, serta partisipasi pemuda kedua negara dalam kegiatan budaya dan festival seni.

Kolaborasi antara Indonesia dan India juga akan mencakup pertukaran pengetahuan di bidang tari tradisional dan kontemporer, musik, teater, dan seni pertunjukan lainnya. Dalam bidang sejarah, arkeologi, antropologi, dan konservasi, kedua negara sepakat untuk melakukan pertukaran pakar, penelitian bersama, dan pelatihan dalam upaya konservasi cagar budaya. Kementerian Kebudayaan Indonesia berupaya untuk memperkuat hubungan budaya dengan India dan meningkatkan pengembangan, pemanfaatan, serta pembinaan kebudayaan melalui pelindungan pengetahuan tradisional dan folklor.

Diharapkan dengan adanya kerja sama kebudayaan ini, hubungan bilateral antara Indonesia dan India akan semakin erat, dan menjadi dasar untuk kerja sama strategis di bidang lain seperti repatriasi benda-benda cagar budaya. Kementerian Kebudayaan siap mendukung upaya repatriasi benda budaya dan berharap kolaborasi antara dua negara ini dapat menjadi inspirasi bagi negara lain dalam memperkuat ikatan sejarah dan diplomasi budaya yang erat.

Exit mobile version