Presiden RI Prabowo Subianto memutuskan untuk membatalkan lawatannya ke China pada awal September 2025. Keputusan tersebut diambil setelah pertimbangan matang terkait dinamika yang tengah berlangsung di Tanah Air. Prabowo seharusnya menghadiri pertemuan dengan Presiden China Xi Jinping dan menonton parade militer Angkatan Bersenjata China di Beijing pada 3 September mendatang.
Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi menyampaikan bahwa Prabowo memilih untuk memantau langsung situasi di dalam negeri. Prabowo ingin terus memantau dan mencari solusi terbaik untuk bangsa Indonesia di tengah dinamika yang sedang terjadi. Selain itu, Prabowo juga menerima undangan untuk menghadiri sidang tahunan Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York pada bulan September.
Dengan kerendahan hati, Prabowo meminta maaf kepada pemerintah Tiongkok karena belum dapat menghadiri undangan mereka. Prasetyo juga menambahkan bahwa dinamika di dalam negeri menjadi pertimbangan utama bagi Prabowo dalam membuat keputusannya. Prabowo ingin terus memimpin secara langsung dan mencari solusi terbaik di tengah situasi yang tidak mudah. Selain itu, adanya undangan lain dari berbagai pihak juga menjadi faktor pertimbangan bagi Prabowo.
