Isu pengunduran diri Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dari Kabinet Merah Putih Presiden Prabowo Subianto menjadi sorotan publik. Kabar tersebut menyebutkan bahwa Sri Mulyani telah mendatangi kediaman Prabowo di Hambalang untuk mengajukan pengunduran diri, namun belum ada konfirmasi resmi terkait informasi tersebut. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, memberikan tanggapannya dengan menyatakan bahwa ia belum mendengar kabar tersebut. Dalam hal menjaga stabilitas ekonomi di tengah rumor mundurnya Sri Mulyani, Airlangga menyatakan bahwa situasi perlu dipantau lebih lanjut sebelum mengambil langkah selanjutnya. Cak Imin juga enggan mengomentari banyak isu tersebut dan bersama sejumlah menteri dan pemimpin partai politik, ia dipanggil ke Istana untuk menemui Presiden Prabowo Subianto, meskipun agenda pertemuan tersebut masih belum diketahui dengan pasti.
Sri Mulyani belakangan menjadi pusat perhatian publik setelah pernyataannya tentang kesejahteraan guru dan dosen yang memicu kontroversi luas. Hal ini terjadi setelah video viral tentang hal tersebut, meskipun Kementerian Keuangan menyatakan bahwa video tersebut merupakan hasil manipulasi atau deepfake. Sri Mulyani juga dikaitkan dengan polemik besarnya tunjangan rumah DPR RI senilai Rp50 juta per bulan.
Isu-isu tersebut memicu gelombang demonstrasi besar-besaran di Jakarta dan beberapa kota lainnya dalam sepekan terakhir. Situasi semakin memanas setelah kediaman Sri Mulyani di Tangerang Selatan menjadi sasaran penjarahan pada Minggu dini hari. Rumah Sri Mulyani tidak sendirian, kediaman sejumlah pejabat lain seperti anggota DPR Ahmad Sahroni, Uya Kuya, dan Eko Patrio juga dilaporkan mengalami penjarahan. Hingga saat ini, baik pihak Istana maupun Sri Mulyani sendiri belum memberikan pernyataan resmi terkait kabar pengunduran diri tersebut.
