Saat ini, Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) RI, Komisaris Jenderal Polisi Suyudi Ario Seto, menegaskan bahwa fokus utamanya adalah melaksanakan tugas di lembaga antinarkotika tersebut, bukan sebagai pengganti Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri). Suyudi menyatakan hal ini dalam sebuah pertemuan dengan media di Kantor BNN RI, Jakarta. Ia menekankan bahwa semua isu yang beredar mengenai dirinya menjadi pengganti Kapolri tidaklah benar.
Pada tanggal 25 Agustus, Suyudi Ario Seto dilantik sebagai Kepala BNN RI oleh Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara. Kemudian, pada 12 September, Suyudi naik pangkat menjadi komisaris jenderal. Di sisi lain, Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad, membantah kabar adanya surat dari Presiden Prabowo Subianto terkait pergantian Kapolri yang dikirimkan ke DPR. Dasco menegaskan bahwa pimpinan DPR belum menerima surat tersebut hingga tanggal 12 September.
Anggota Komisi III DPR RI, Nasir Djamil, juga menyatakan bahwa pihaknya belum menerima kabar resmi terkait surat presiden mengenai pergantian Kapolri. Ia menyoroti mekanisme pengangkatan dan pemberhentian Kapolri yang sudah diatur dalam undang-undang. Meskipun banyak spekulasi mengenai siapa yang akan menjadi pengganti Jenderal Sigit sebagai Kapolri, Menteri Sekretaris Negara, Prasetyo Hadi, membantah kabar mengenai surat pergantian Kapolri yang dikirimkan oleh Presiden Prabowo kepada DPR RI.
Dengan demikian, jelas bahwa Suyudi Ario Seto sedang fokus menjalankan tugasnya sebagai Kepala BNN RI dan bukan sebagai pengganti Kapolri. Semua isu yang beredar perlu dicermati dengan bijaksana untuk mendapatkan informasi yang akurat dan terverifikasi.
