Berita  

Kasus Keracunan Makanan MBG: Ratusan Siswa di Garut

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Garut, Jawa Barat menurunkan tim medis untuk menangani 150 orang pelajar di Kecamatan Kadungora yang mengalami gejala keracunan makanan. Sebagian dari mereka harus dirawat, sementara yang lain rawat jalan. Menurut Kepala Dinkes Kabupaten Garut, Leli Yuliani, seluruh pelajar yang mengeluhkan sakit mengalami gejala keracunan makanan dengan gejala yang konsisten, terutama pada bagian perut. Tim medis masih fokus pada penanganan kesehatan, dengan 14 orang harus menjalani perawatan intensif di Puskesmas Kadungora, sementara sisanya dirawat jalan dan dipantau oleh petugas kesehatan.

Kepala Sekolah Menengah Atas (SMA) Siti Aisyah, Hari Triputuharja juga membenarkan bahwa sebagian siswanya mengalami sakit perut secara bersamaan dan melaporkan keluhan tersebut ke Puskesmas Kadungora untuk penanganan. Meskipun ada asumsi bahwa keracunan makanan terjadi karena konsumsi program Makan Gizi Gratis (MBG), Dinkes Garut masih melakukan penelitian lebih lanjut untuk memastikan penyebabnya. Berdasarkan pengakuan siswa, keluhan sakit perut mulai dirasakan sejak pagi dan mereka melakukan pemeriksaan medis atas instruksi petugas puskesmas. Meskipun belum ada kesimpulan pasti, Dinkes Garut telah bertindak cepat dengan mengirimkan tim medis dan obat-obatan untuk perawatan.

Situasi ini masih dalam penyelidikan yang sedang berlangsung untuk mengetahui penyebab pasti keracunan makanan yang dialami oleh ratusan siswa di Garut. Tindakan preventif dan responsif dari pihak berwenang diharapkan dapat memastikan kesehatan dan keselamatan para pelajar yang terkena dampak keracunan makanan.

Source link

Exit mobile version