Aksi demonstrasi ojek online di depan Gedung DPR RI pada Rabu, 17 September 2025, terjadi dengan sepi, hanya sedikit massa hadir dibandingkan dengan klaim panitia yang menyebutkan adanya sekitar 2.000 peserta. Hal ini dipandang sebagai adanya perpecahan sikap di kalangan komunitas ojek online terkait pemotongan komisi. Korwil Ojek Jakarta Utara, Mansyur, menegaskan bahwa pihaknya beserta ribuan anggotanya memilih untuk tidak ikut dalam aksi tersebut karena lebih fokus pada pekerjaan daripada turun ke jalan. Mansyur juga menampik anggapan bahwa Korwil Jakarta Utara terafiliasi dengan Garda, organisasi yang menginisiasi aksi tersebut, dan meragukan legitimasi pimpinan Garda, Igun. Garda mengklaim DPR telah menyetujui tuntutan penurunan potongan komisi dari 20 persen menjadi 10 persen, tetapi sebagian komunitas, termasuk Korwil Jakarta Utara, menolak langkah tersebut. Potongan 20 persen saat ini dinilai masih relevan karena manfaatnya bagi driver, seperti asuransi kecelakaan dan program bantuan lainnya. Mansyur juga menyoroti bahwa penurunan komisi dapat berdampak pada pendapatan driver. Dia mendorong adanya forum diskusi terbuka yang melibatkan perwakilan komunitas ojek yang aktif bekerja di lapangan, dengan tujuan memastikan keputusan yang diambil sesuai dengan kebutuhan mayoritas driver.
DPR Sepi Peserta, Komunitas Ojol Jakut Tolak Penurunan Komisi

Read Also
Recommendation for You
Surat yang beredar dari Dewan Pimpinan Wilayah Partai Amanat Nasional (DPW PAN) Jawa Barat mengenai…
Badan Kehormatan (BK) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Gorontalo telah menyiapkan sanksi terberat bagi…
Seorang calon pegawai negeri sipil (CPNS) di Kota Ambon, Maluku, membuat heboh media sosial setelah…