Hankook Dikritik karena Tusukan Berlebihan di WRC Safari

Reli Safari 2025, putaran ketiga Kejuaraan Reli Dunia (WRC), menjadi sorotan utama karena ketahanan ban dalam kondisi lintasan yang sulit. Hankook, sebagai pemasok ban tunggal WRC, menggantikan Pirelli pada awal tahun ini. Penggantian ini disambut baik setelah kritik terhadap ban Pirelli yang rentan terhadap tusukan. Namun, di Safari, ban Hankook juga menghadapi tantangan serupa.

Safari 2025 terdiri dari 21 etape khusus dengan total jarak tempuh 383,10 kilometer di lintasan berkerikil yang beragam. Tantangan nyata bagi para pembalap adalah jumlah tusukan yang terjadi, dengan total 23 ban bocor selama reli. Pembagian tusukan terbesar terjadi pada hari kedua, mengindikasikan kerentanan ban terhadap lintasan yang ekstrem.

Meskipun Hankook diharapkan memiliki daya tahan dan daya saing yang tinggi, reli Safari menunjukkan bahwa ban tersebut belum sepenuhnya memenuhi persyaratan FIA. Beberapa pembalap telah mengalami masalah dengan ban mereka selama reli ini, menunjukkan kerentanannya terhadap tusukan. Hal ini mendorong Hankook untuk terus meningkatkan kualitas ban mereka agar dapat memenuhi standar yang diharapkan dalam reli top dunia.

Dengan reli-reli berikutnya yang akan dihadapi para pembalap, seperti di Portugal, Italia, Acropolis, Paraguay, Cile, dan Arab Saudi, penting bagi pemasok ban untuk memastikan keandalan dan daya tahan produk mereka. Meskipun belum ada komentar resmi dari para pembalap tentang masalah ban yang mereka alami di Safari, kesan yang muncul adalah bahwa peningkatan kualitas ban menjadi prioritas utama bagi tim Hankook.

Source link

Exit mobile version