Jarno Opmeer, pembalap sim profesional dan juara dunia F1 Esports tiga kali, tidak hanya berdiam diri saat Kejuaraan F1 Esports ditangguhkan. Ia juga aktif berpartisipasi dalam liga sim racing seperti PSGL, bersaing dengan nama-nama besar lainnya seperti Frederik Rasmussen dan Thomas Ronhaar di sirkuit Silverstone. Dalam balapan di sirkuit basah tersebut, Opmeer berhasil menunjukkan kebolehannya dengan mengambil alih kendali dari posisi ketiga dan menyelesaikan balapan dengan selisih delapan per seribu detik di depan pembalap kedua.
Meskipun kemenangannya di PSGL disambut dengan sukacita, media sosial dan peraturan dalam liga menyebut akhir balapan tersebut kontroversial. Meski demikian, Opmeer tetap yakin dengan strategi yang ia terapkan. Dengan memasuki pit lane di lap terakhir, ia mampu memenangi balapan dengan skill dan keberanian yang dibutuhkan.
Namun, diskusi tentang legalitas tindakannya masih berlangsung di antara peserta liga. Meski PSGL mengungkapkan keraguan, tim Opmeer tidak mengharapkan hukuman atas aksi yang dilakukan. Menurut Opmeer, tindakannya tersebut tidak melanggar peraturan liga, meskipun mungkin kontroversial bagi sebagian pihak.
Dengan strategi yang tepat dan eksekusi yang baik, Opmeer mampu menunjukkan kemampuannya sebagai pembalap sim profesional. Meskipun terjadi perdebatan mengenai akhir balapan, prestasi yang ia raih tetap mempertegas posisinya di dunia sim racing.
